Membangun jalur pasokan air kelima ke Yerusalem, sebuah kota kuno dengan kebutuhan masa kini

Seiring kota ini terus tumbuh dan berkembang, permintaan airnya pun meningkat secara bertahap.
Untuk memberikan gambaran tentang pertumbuhan permintaan ini, Pada tahun 1994, konsumsi air minum tahunan sekitar 60 juta m3. Jumlah ini terus meningkat, memuncak pada tahun 2000-an, ketika konsumsi tahunan hampir tiga kali lipat! Pada tahap ini, langkah-langkah penghematan air menjadi sangat diperlukan. Untuk memenuhi kebutuhan masa depan dari populasi yang tumbuh pesat, serta mengatasi berbagai tantangan infrastruktur yang menua, perusahaan air nasional Israel, Mekorot, memutuskan untuk menerapkan sistem pipa modern, sebuah proyek yang bertujuan menyalurkan air dari saluran air nasional, instalasi desalinasi, dan sumur dalam di dekat garis pantai ke Yerusalem.

Terdapat berbagai tantangan yang harus diatasi dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan:

• Pertumbuhan Penduduk: Seiring Yerusalem terus berkembang, permintaan akan air minum juga meningkat. Masuknya penduduk baru dan bertambahnya jumlah rumah tangga memberikan tekanan yang semakin besar pada sistem pasokan air kota.
• Urbanisasi: Perluasan wilayah perkotaan Yerusalem telah mendorong pembangunan pusat-pusat komersial dan kawasan industri.
• Peningkatan Konsumsi Air per Kapita: Seiring meningkatnya standar hidup, individu di Yerusalem cenderung mengonsumsi lebih banyak air per kapita. Peningkatan konsumsi ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti standar hidup yang lebih tinggi, peningkatan penggunaan air untuk kebersihan pribadi, serta munculnya aktivitas yang membutuhkan lebih banyak air, seperti berkebun dan penataan lanskap.
• Pertimbangan Iklim: Iklim semi-kering Yerusalem membutuhkan tingkat konsumsi air yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lain. Kota ini mengalami musim panas yang panas dan musim dingin yang dingin, sehingga penggunaan air untuk pendinginan dan pemanasan pun meningkat.